malang nasib balita 2 tahun di cabuli bapak kos balikpapan |
SUARITOTO - Kasus dugaan kekerasan seksual terhadap balita berusia dua tahun di Balikpapan, Kalimantan Timur, tengah menarik perhatian publik.
Dugaan terungkap setelah sang ibu, SB (28), merasa curiga saat memandikan anaknya dan menemukan kejanggalan yang mencurigakan.
Seorang bapak kos diduga terlibat dalam kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur.Ibu korban membagikan bukti-bukti pelecehan yang menimpa putrinya tersebut melalui akun Instagram @korbanorangbiadap.
Sebagai mana yang tertulis di akun tersebut, ibu korban mengaku sebagai pendatang yang ikut suaminya merantau di Balikpapan untuk bekerja.
Mereka memiliki anak kecil dan tinggal pada sebuah kos-kosan di Balikpapan.
Tak disangka, ternyata, anak mereka justru menjadi korban kekerasan seksual.
BACA JUGA : Keluarga George Sugama Halim Penganiaya Karyawan Toko Roti Minta Damai: Anak Saya Menangis, Takut Dipenjara
Sang ibu membagikan sebuah video yang memperlihatkan pengakuan sang anak, yang mengeluh merasa sakit pada area kemaluannya.
Dalam video yang diunggah di Instagram, sang ibu menanyakan pada anaknya siapa yang memegang bagian tubuh tersebut.
“Pakde,” jawab si anak.
Sang ibu juga membagikan foto yang menunjukkan kemerahan pada langit-langit mulut anaknya, yang gejalanya mirip dengan tanda-tanda kekerasan seksual.
Menurut pengakuan ibu korban, keluarga terduga pelaku telah mengancamnya dan berencana untuk melaporkan balik dirinya.
Sang ibu sengaja memviralkan kasus ini karena sebagai pendatang, mereka hanya sementara tinggal di daerah tersebut.
Sementara kontrak kerja suaminya akan segera berakhir, namun kasus anaknya masih terus berlangsung.
Ia juga merasa terancam oleh ancaman laporan balik yang dilayangkan oleh terduga pelaku dan keluarganya.
Saat ini, kasus ini telah diserahkan kepada tim kuasa hukum dari Hutama Law Firm.
Kasus ini pun telah diselidiki oleh pihak kepolisian.
“Hasil visum menunjukkan adanya luka di bagian kemaluan korban akibat benda tumpul, tetapi jenis benda tersebut belum diketahui,” ujar AKBP Musliadi via Tribunnews, Jumat (20/12/2024).
Hasil visum mengungkapkan adanya lendir berbau tidak biasa, yang diduga merupakan tanda keputihan.
Dalam laporannya, ibu korban menduga bahwa pelaku adalah pemilik kos yang tinggal tidak jauh dari rumah mereka.
Dugaan tersebut muncul setelah anak korban terakhir kali terlihat digendong oleh terlapor, sebelum ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan.
Namun, saat diperiksa, terlapor membantah telah melakukan perbuatan yang dituduhkan.
“Dari hasil pemeriksaan, terlapor menyatakan tidak pernah melakukan tindakan yang dituduhkan dan tidak ada bukti yang memperkuat,” jelas AKBP Musliadi.
Posting Komentar